Wednesday 28 September 2011

Inilah penyanyi rap yang memeluk islam


REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES – Di Amerika Syarikat, nama Bad Boy Records amatlah tersohor sebagai label rakaman yang menmpopularkan aliran musik rap. Salah satu penyanyi yang pernah bernaung di bawah payung label ini adalah Loon. Loon sendiri merupakan nama pentas yang digunakan oleh penyanyi yang memiliki nama asli Chauncey Lamont Hawkins ini.

Bersama dengan pemilik Bad Boy Records yang juga rapper Amerika, Sean John “Diddy” Combs, dan penyanyi Usher, Loon berkolaborasi membawakan single berjudul I Need a Girl di tahun 2002. Dan, dalam waktu singkat single yang menjadi lagu pertama dalam album bertajuk We Invited The Remix itu langsung menduduki tangga keempat carta lagu Billboard Hot 100.

Sejak saat itu karier Loon sebagai seorang rapper mulai berkibar. Popular dan wang pun dia raih dengan mudah. Namun, ungkap Loon, dirinya tidak pernah merasakan kepuasaan peribadi meskipun menikmati puncak kehidupan material, kesejahteraan, sukses dan glamour. Seberapa keras dia berupaya, dia mengaku tak merasakan kedamaian di dalam dirinya.

Hal ini pula yang pada akhirnya mendorong rapper kelahiran Harlem, New York, 20 Jun 1975 ini untuk menemukan kebahagiaan dalam Islam. Mengutip laman voa-Islam, Loon memutuskan untuk masuk Islam setelah kumpulan lagu terakhirnya terjual 7 juta copy. Sepanjang karir bermusiknya Loon telah merilis tiga album, masing-masing bertajuk Loon (dirilis Oktober 2003), No Friends (Ogos 2006), dan Wizard of Harlem (Oktober 2006).

Selain itu ia juga telah merilis tiga belas single yang merupakan hasil kolaborasi dengan sejumlah penyanyi . Di antara singlenya tersebut adalah: I Need A Girl yang dinyanyikannya bersama Sean John “Diddy” Combs dan Usher; Hit The Freeway yang dinyanyikan bersama dengan Toni Braxton; dan Show Me Your Soul yang dibawakannya bersama dengan Sean “Diddy” Combs, Lenny Kravitz dan Pharrell.

Setelah memeluk Islam, dia pun merubah namanya menjadi Amir Junaid Muhadith. ”Loon bekerja di luar sistem diri saya,” ujarnya mengenang sosoknya saat menyandang nama Loon ketika bergabung dengan Bad Boy Records. ”Kini saya bahagia menerima Islam dan menemukan kedamaian dalam hati, sesuatu yang selalui saya cari dalam bisnis musik. Terima kasih kepada Islam, sehingga saya mampu melengkapi pencarian dan kini saya sangat merasa damai. Bad Boys sudah tiada. Saya kini dapat anda panggil “good boy”,” paparnya dalam suatu kesempatan wawancara dengan stasiun TV Al Jazeera.

Amir menemukan cahaya Islam dua tahun lalu, tepatnya pada Disember 2008 silam ketika melakukan tour di Dubai, United Emirate Arab. Selama berada di Dubai,dia kagum dengan budaya kaum Muslimin di sana. Ketika di Dubai, menurut Amir, dia mendengar laungan azan dan melihat orang-orang bergerak menuju masjid-masjid yang terdekat untuk menunaikan solat. ”Mereka terlihat berakhlak mulia dan berinteraksi dengan baik dengan siapa saja,” ujarnya.

Saat itu, sambung Amir, timbul pertanyaan dalam benaknya tentang hakikat agama mereka (Islam). Apakah Islam itu hanya khusus diperuntukkan untuk bangsa Arab, atau untuk semua manusia? Sampai akhirnya ia mendapat jawaban yang konprehensif bahawa Islam itu adalah agama untuk semua manusia, tanpa membedakan keturunan, suku dan bangsa.

Setelah berfikir mendalam, Loon pun memutuskaan untuk menerima Islam sebagai keyakinan barunya. Sejak saat itu ia berubah total. ”Saya tinggalkan dunia musik secara total. Saya keluar total dari komuniti di mana saya habiskan hidup saya sebelumnya selama 17 tahun. Sekarang saya merasakan ketenangan batin yang sejak lama saya rindukan. Saya merasa bertambah tenang lagi setelah isteri dan anak saya juga masuk Islam,” paparnya.

Mengajak orang masuk Islam

Sebelum memeluk Islam, Loon adalah seorang penganut Kristian. Kisah hidupnya dimulai dari tumbuh besar di lingkungan ghetto khusus kulit hitam di Harlem, New York. Ia kemudian menjadi anggota geng jalanan hingga membentuk grup musik bergenre rap dan hip hop, dan akhirnya menemukan cahaya Islam.

Khabar bahwa ia masuk Islam pun mendapat slot khusus dalam tayangan Al Jazeera, satu-satunya stasen jaringan berita independen di Timur Tengah. Dalam pernyataan publiknya, Loon mengatakan kedamaian dari dalam hanya boleh diperoleh dengan menyerahkan diri kepada satu tuhan. ”Hidup untuk sesudah mati, bukan untuk kehidupan saat ini, adalah kepuasan dalam meyakini, memuja dan memohon kepada Allah,” ujarnya. “Itulah mengapa saya mempraktekkan agama Islam yang indah.”

Ketika akhirnya memeluk Islam, sempat muncul pertanyaan apakah Loon masih akan mengejar karier sebagai penyanyi rap? ”Saat ini saya fokus mempelajari Islam dan memperluas pengetahuan tentang cara hidup Islam,” ujarnya. “Berada di posisi yang mempengaruhi, saya pertama-tama harus mampu melindungi diri sendiri,” ujarnya.

Setelah menjadi mualaf, semangat Loon untuk belajar dan mengenal Islam lebih mendalam semakin bertambah, kerana dalam dirinya tertanam niat dan tekad untuk mengajak orang lain kembali kepada Islam. Untuk merealisasikan tekadnya ini, Loon kemudian memilih untuk bergabung dengan lembaga dakwah Islam Kanada, bidang penyebaran Islam. ”Saya memiliki program khusus terkait masalah tersebut, yakni mengajak para penyanyi dan seniman top dunia untuk mengenal Islam dan prinsip-prinsipnya.”

No comments:

Post a Comment