Sunday 18 September 2011

Ditemukan, Katak Bersuara Mirip Kucing


TEMPO Interaktif, - Sejumlah ilmuwan India menemukan 12 spesies katak baru. Selain spesies baru, mereka juga berhasil menemukan tiga spesies kodok yang dianggap sudah punah.

"Katak adalah binatang yang sangat penting. Mereka adalah indikator perubahan lingkungan, bukan hanya perubahan iklim, tapi juga tingkat polusi," kata ketua pasukan peneliti yang juga ahli biologi dari University of Delhi, Sathyabhama Das Biju, seperti dikutip dari pejabat berita Associated Press, Minggu, 18 September 2011.

Selain penting untuk India, penemuan ini juga sangat bererti bagi dunia. Menurut kelompok konservasi, Global Wildlife Conservation, sebanyak 32 peratus katak terancam punah. Katak menjadi langka kerana rosaknya habitat atau pencemaran linkungan yang luar biasa parah.

Katak baru ini sangat jarang dan hanya ditemukan di tempat tertentu. Biju berharap wilayah tempat ditemukannya katak-katak ini masuk dalam kategori konservasi. "Sayangnya, India hanya fokus melindungi dua haiwan, yakni gajah dan harimau. Sedangkan untuk amfibia kurang peduli, bahkan dananya sangat sedikit," kata Biju.

Untuk menemukan katak ini, para ilmuwan melakukan penelitian bertahun-tahun. Mereka juga harus tinggal di hutan yang gelap dan lembap untuk mendengar suara katak. Selain itu, harus teliti dan pelan-pelan melihat setiap celah batu dengan lampu picit. Menurut biju, mereka juga menemukan katak yang aktif di malam hari dan bersuara mirip kucing.

Penemuan ini dilaporkan dalam jurnal International Taxonomy Zootaxa. Dengan temuan ini, maka jenis katak di India tercatat ada 336. Biju memperkirakan jumlah tersebut hanya separuh dari jenis katak yang hidup di alam liar di India.

No comments:

Post a Comment